Demikianlah
yang aku dengar, pada suatu ketika Hyang Buddha berdiam di Istana Raja Naga
dari Samudra bersama-sama dengan 8000 Bhiksu A gungn dan 32.000 Bodhisattva
Mahasattva lainnya.
Pada waktu itu Sang Lokajyestah (Yang dihormati dunia) bersabda kepada Raja Naga.
Karena semua insan memiliki kesadaran dan pikiran yang berbeda, maka mereka melakukan perbuatan yang berbeda-beda, dan sebagai akibatnya terdapatkah perbuatan kehodupan. (Enam linkaran kehidupan; Niraya, Peta, Tiracchama, Asura, Manussa dan Deva).
Oh! Raja Naga, apakah anda melihat adanya bermacam-macam bentuk dan penampilan pada pertemuan ini yang berada di Samudra ini? Apakah mereka tidak berbeda satu sama lainnya?
Maka di antara mereka tidak ada satu pun yang tidak dijadikan pleh pikiran, apakah itu ditopang/didukung oleh hal yang baik atau tidak baik secara jasmanuah, upacaran dan pikiran. Akan tetapi, pikiran itu sendiri adalah tanpa bentuk; itu sesungguhnya tidak dapat dipegang, tetap hal itu adalah manifestasi dari timbulnya semua Dharma, yang sesungguhnya tanpa aku dan tanpa milik aku.
Kendatipun semua perbuatan termanifestasi oleh setiap insan menurut perbuatannya, itu semua tidak sama, sehingga tidak ada si pelaku dari perbuatan-perbuatan baik melalui cara demikian sehingga memiliki nama dan rupa yang normal serta akan disenangi orang banyak.
Oh, Raja Naga! Ketika Anda memandang tubuh Hyang Buddha yang lahir dari kebajikan-kebajikan ribuan Koti, dengan memiliki tanda-tanda yang menakjubkan: cahaya tubuhnya menerangi seluruh ruangan pertemuan ini, sampai cahaya tubuhnya terjangkau oleh Ishvara dan brahma Dewa.
Mereka yang memandang dengan hormat kepada tubuh Hyang Tathagatha, semuanya akan merasa silau.
Sekali lagi engkau memandang semua Bodhisattva dengan wajah yang menakjubkan yang penuh keagungan dan kecusian. Semua ini terjadi berkat pengeolahan kebajikan seta perbuatan-perbuatan baik. Begitu pula kedelapan jenis makhluk agung (yaitu: Dewa, Naga, Yaksha, Gandharva, Asura, Garuda, Kinnara dan Mahoraga) itu terbentuk oleh karena perbuatan-perbuatan baik mereka.
Sekarang, semua makhluk yang berada di samudra besar ini terdiri dari bermacam-macam bentuk dan wujud, baik besar maupun kecil yang melakukan perbuatan-perbuatan tidak baik melalui badan jasmani, ucapan dan pikiran yang tercetus dari kehendak mereka, akan menerima akibatnya sesuai dengan perbuatannya.
Hendaknya engkau melaksanakan perbuatan baik secara seksama dengan demikian membimbing setiap insan untuk tergelincir ke dalam pandangan-pandangan salah tentang Uccheda-ditthi dan Sassati-ditthi.
Oh, Raja Naga! Ketahuilah bahwasannya para Bodhisattva memiliki sebuah metode yahg memungkinkan engkau untuk menghentikan semua penderitaan dan jalan yang sesat. Apakah metode tersebut? Hal ini harus diingat siang dan malam, harus semalamnya direnungi dan dikonsentrasikan pada perbuatan-perbuatan baik yang akan menyebabkan bertambahnya sedikit demi sedikit, dari saat ke saat tentang perbuatan baik. Tanpa membiarkan pikiran-pikiran yang tidak baik untuk menyelinap ke dalam. Dengan demikian, ini akan memungkinkan engkau untuk memotong semua kejahatan dan mengembangkan perbuatan-perbuatan baik dan mendekatkan diri pada para Buddha, Bodhisattva, serta makhluk suci lainnya.
Berbicara mengenai perbuatan-perbuatan baik, dengan badan yang dimiliki manusia, para dewa, serta yang dimiliki oleh para Sharavaka dan Pratyeka sampai Samyak Sambodhi semuanya berpedoman pada metode tersebut dan mencapai hasil yang gilang-gemilang. Maka itu metode tersebut disebut Kausalya Dharma. Metode tersebut disebut Dasa Kausalya Dharma. Metode tersebut disebut Fasa kausalya Karma. Apakah kesepuluh perbuatan baik tersebut? Hal tersebut adalah kesanggupan untuk menuingkirkan selama-lamanya: 1. Pembunuhan; 2. Pencurian; 3.Perzinahan; 4. Kedustaan; 5. Perkataan tidak benar (bermua dua); 6. Upacapan Jahat; 7. Perkataan tak bermanfaat; 8.Nafsu rendah; 9. Kebenciaan; 10.Pandangan salah/sesat.
Oh Raja Naga! Bila seseorang melepaskan diri dari pembunuhan, maka seseorang akan menyempurnakan diri di dalam 10 jalan dari kebebasan dan kegelisahan. Apakah kesepuluh jalan itu?
Pada waktu itu Sang Lokajyestah (Yang dihormati dunia) bersabda kepada Raja Naga.
Karena semua insan memiliki kesadaran dan pikiran yang berbeda, maka mereka melakukan perbuatan yang berbeda-beda, dan sebagai akibatnya terdapatkah perbuatan kehodupan. (Enam linkaran kehidupan; Niraya, Peta, Tiracchama, Asura, Manussa dan Deva).
Oh! Raja Naga, apakah anda melihat adanya bermacam-macam bentuk dan penampilan pada pertemuan ini yang berada di Samudra ini? Apakah mereka tidak berbeda satu sama lainnya?
Maka di antara mereka tidak ada satu pun yang tidak dijadikan pleh pikiran, apakah itu ditopang/didukung oleh hal yang baik atau tidak baik secara jasmanuah, upacaran dan pikiran. Akan tetapi, pikiran itu sendiri adalah tanpa bentuk; itu sesungguhnya tidak dapat dipegang, tetap hal itu adalah manifestasi dari timbulnya semua Dharma, yang sesungguhnya tanpa aku dan tanpa milik aku.
Kendatipun semua perbuatan termanifestasi oleh setiap insan menurut perbuatannya, itu semua tidak sama, sehingga tidak ada si pelaku dari perbuatan-perbuatan baik melalui cara demikian sehingga memiliki nama dan rupa yang normal serta akan disenangi orang banyak.
Oh, Raja Naga! Ketika Anda memandang tubuh Hyang Buddha yang lahir dari kebajikan-kebajikan ribuan Koti, dengan memiliki tanda-tanda yang menakjubkan: cahaya tubuhnya menerangi seluruh ruangan pertemuan ini, sampai cahaya tubuhnya terjangkau oleh Ishvara dan brahma Dewa.
Mereka yang memandang dengan hormat kepada tubuh Hyang Tathagatha, semuanya akan merasa silau.
Sekali lagi engkau memandang semua Bodhisattva dengan wajah yang menakjubkan yang penuh keagungan dan kecusian. Semua ini terjadi berkat pengeolahan kebajikan seta perbuatan-perbuatan baik. Begitu pula kedelapan jenis makhluk agung (yaitu: Dewa, Naga, Yaksha, Gandharva, Asura, Garuda, Kinnara dan Mahoraga) itu terbentuk oleh karena perbuatan-perbuatan baik mereka.
Sekarang, semua makhluk yang berada di samudra besar ini terdiri dari bermacam-macam bentuk dan wujud, baik besar maupun kecil yang melakukan perbuatan-perbuatan tidak baik melalui badan jasmani, ucapan dan pikiran yang tercetus dari kehendak mereka, akan menerima akibatnya sesuai dengan perbuatannya.
Hendaknya engkau melaksanakan perbuatan baik secara seksama dengan demikian membimbing setiap insan untuk tergelincir ke dalam pandangan-pandangan salah tentang Uccheda-ditthi dan Sassati-ditthi.
Oh, Raja Naga! Ketahuilah bahwasannya para Bodhisattva memiliki sebuah metode yahg memungkinkan engkau untuk menghentikan semua penderitaan dan jalan yang sesat. Apakah metode tersebut? Hal ini harus diingat siang dan malam, harus semalamnya direnungi dan dikonsentrasikan pada perbuatan-perbuatan baik yang akan menyebabkan bertambahnya sedikit demi sedikit, dari saat ke saat tentang perbuatan baik. Tanpa membiarkan pikiran-pikiran yang tidak baik untuk menyelinap ke dalam. Dengan demikian, ini akan memungkinkan engkau untuk memotong semua kejahatan dan mengembangkan perbuatan-perbuatan baik dan mendekatkan diri pada para Buddha, Bodhisattva, serta makhluk suci lainnya.
Berbicara mengenai perbuatan-perbuatan baik, dengan badan yang dimiliki manusia, para dewa, serta yang dimiliki oleh para Sharavaka dan Pratyeka sampai Samyak Sambodhi semuanya berpedoman pada metode tersebut dan mencapai hasil yang gilang-gemilang. Maka itu metode tersebut disebut Kausalya Dharma. Metode tersebut disebut Dasa Kausalya Dharma. Metode tersebut disebut Fasa kausalya Karma. Apakah kesepuluh perbuatan baik tersebut? Hal tersebut adalah kesanggupan untuk menuingkirkan selama-lamanya: 1. Pembunuhan; 2. Pencurian; 3.Perzinahan; 4. Kedustaan; 5. Perkataan tidak benar (bermua dua); 6. Upacapan Jahat; 7. Perkataan tak bermanfaat; 8.Nafsu rendah; 9. Kebenciaan; 10.Pandangan salah/sesat.
Oh Raja Naga! Bila seseorang melepaskan diri dari pembunuhan, maka seseorang akan menyempurnakan diri di dalam 10 jalan dari kebebasan dan kegelisahan. Apakah kesepuluh jalan itu?
- Seseorang dapat berdana secara menyeluruh kepada setiap insan tanpa rasa takut.
- Seseorang akan selamanya memiliki rasa cinta kasih yang besar kepada setiap insan.
- Segala macam kebiasaan dari ebnci yang ada akan lenyapo selama-lamanya.
- Seseorang akan terbebas dari segala macam penyakit.
- Seseorang akan menikmati umum panjang.
- Seseorang akan senantiasa dilindungi oleh makhluk-makhluk halus.
- Seseorang tidak akan memiliki mimpi-mimpi buruk; seseorang tidur dan sadar dengan tenangnya.
- Segala macam dendam kesumat akan lenyap dan seseorang akan terbebas dari kebencian.
- Seseorang akan terbebas dari rasa takut.
- Bila dia meninggal dunia, maka dia akan dilahirkan di alam para dewa.
Berikutnya, Oh, Raja Naga! Bila seseorang telah menjauhi pencurian, maka ia akan mencapai 10 macam kebajikan yang akan melindungi keyakinannya. Apakah kesepuluh berkah itu?
- Kekayaan orang itu akan bertambah dan terawa serta tidak akan rusak berserakan oleh karena ulah para raja (penguasa), penyamun, kebanjiran, kebakaran, dan anak yang durhaka.
- Orang itu akan disenangi oleh banyak orang.
- Dia tidak akan diganggu dan digoda oleh orang lain.
- Kemana saja ia pergi, dia akan disenangi oleh orang lain.
- Orang itu akan terbebas dari rasa kuatir akan cidera pada dirinya yang dilakukan oleh orang lain.
- Nama baik seseorang akan tersebar.
- Orang itu tidak akan merasa takut dan gugup di depan umum.
- Orang itu akan diberkahi dengan kekayaan, panjang usia, kekuatan, kedamaian, kebahagiaan serta kepandaian berbicara tanpa kekurangan.
- Orang itu selamanya akan memiliki pikiran untuk berdana.
- Bila dia meninggal, maka dia akan dilahirkan di alam para dewa.
Selanjutnya, Oh, Raja Naga! Bila seseorang telah dapat melepaskan diri dari perzinahan, maka ia akan memperoleh empat pahala kebijaksanaan yang akan dipuji oleh para bijaksana. Apa keempat pahala ini?
- Indria orang itu akan terkendali dan berfungsi dengan baik.
- Orang itu akan terbebas dari kesesatan.
- Orang itu akan dipuji dan dihormati oleh dunia.
- Isteri orang itu tidak dapat lebih digoda/diganggu oleh orang lain.
- Mulutnya akan selamanya bersih dan memiliki keharuman bunga Utpala (bunga teratai putih).
- Ia akan dipercaya dan kata-katanya dituruti oleh khalayak ramai.
- Apa yang dikatakannya akan benar adanya (sesuai dengan kenyataan) dan dia akan disegani oleh para dewa dan manusia.
- Ia akan merasa senang dengan kata-kata yang baik untuk menenangkan hati setiap insan.
- Ia akan memperoleh berkah yang tak terhingga dari pikiran dan tingkah laku, ucapan, dan pikirannya akan murni/suci.
- Ia akan memiliki ucapan yang tanpa kesalahan dan pikirannya akan selamanya bergembira.
- Kata-katanya akan dihormati dan akan dituruti oleh para manusia dan dewata.
- Kebijaksanaannya akan tak terbatas dan tak dapat dibatasi.
Selanjutnya, Oh Raja Naga! Bila seseorang telah dapat menjauhkan diri dari kata-kata tidak benar (bermuka dua), ia akan memperoleh lima macam berkah. Apakah kelima macam berkah itu?
- Ia akan memiliki tubuh yang kuat dan sehat sehingga tak seorang pun yang dapat mencelakakannya.
- Ia akan memiliki keluarga yang harmonis dan tak seorang pun yang dapat merusaknya.
- Ia akan memiliki keyakinan yang benar dan kokoh.
- Ia akan memiliki kehidupanb spritual yang kuat, karena apa yang ia usahakan adalah hal yang kuat dan kokoh.
- Ia akan memiliki teman-teman spiritual yang saleh, karena dia tidak ingin mencelakakan orang lain dan ingin bertingah laku baik.
Selanjutnya, Oh, Raja Naga! Bila seseorang telah dapat menjauhkan diri dari ucapan jahat (berkata kasar), maka ia akan memperoleh berkah tentang delapan perbuatan baik. Apakah kedelapan berkah itu?
- Kata-katanya akan berarti dan beralasan.
- Apa yang dikatakan itu bermanfaat.
- Kata-katanya selamanya bertalian dengan hal-hal yang benar.
- Kata-katanya begitu indah dan menakjubkan
- Kata-katanya selamanya diterima oleh orang lain
- Kata-katanya selamanya dapat dipercaya.
- Kata-katanya tidak dapat diejek.
- Semua kata yang diucapkannya akan disenangi dan dinikmati oleh orang lain.
Selanjutnya, Oh Raja Naga! Bila seseorang telah sanggup menjauhkan diri dari perkataan yang tak bermanfaat, maka ia akan memperoleh tiga berkah tentang kepastian. Apakah ketiga berkah itu?
- Ia sudah pasti disenangi dan dicintai oleh para bijaksana.
- Ia sudah pasti dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan kebijaksanaan dan sesuai dengan kenyataan.
- Ia sudah pasti memiliki keagungan dan moral/budi pekerti yang paling baik di antara para manusia dan dewata serta tanpa kebodohan.
Selanjutnya, Oh, Raja Naga! Bila seseorang telah dapat menjauhkan diri dari nafsu rendah, maka ia akan memperoleh lima pahala kebebasan. Apakah kelima pahala itu?
- Ia bebas dari akibat perbuatan yang ditimbulkan secara badan jasmani, ucapan dan pikiran karena keenam indria telah sempurna.
- Ia bebas dari kehilangan milik pribadi (benda duniawi) karena para penyamun dan penjahat tak dapat merebutnya.
- Ia bebas dari kekuatiran karena segala macam kebaikan (Punnakheta) akan berbuat kebaikan.
- Bila ia menjadi seorang pemimpin/penguasa, maka ia akan dihormati oleh bawahannya dan orang-orang akan ikhlas memberikannya sesuatu.
- Apa yang pernah dahulu ia ingini sekarang akan lebih terpenuhi karena ia tidak serakah dan tamak.
Selanjutnya, Oh, Raja Naga! Bila seseorang telah dapat menjauhkan diri dari kebencian, maka ia akan memperoleh delapan berkah dari kegembiraan. Apakah kedelapan berkah itu?
- Pikirannya akan terbebas dari rasa ingin mencelakakan dan menggangu orang lain.
- Pikirannya akan terbebas dari rasa kebenciaan
- Pikirannya akan terbebas dari pertengkaran dan perikaian.
- Pikirannya akan selamanya lemah lembut dan benar.
- Ia akan mencapai tingkat pemikiran yang penuh welas-asih seperti yang dimiliki oleh seorang yang suci.
- Ia akan sering berbuat baik serta hal-hal yang bermanfaat bagi setiap insan.
- Ia akan memiliki badan jasmani yang menakjubkan dan dihormati oleh orang lain.
- Dengan keramahan
dan kesabaran, maka ia akan dilahirkan dialam Brahma.
Inilah kedelapan
berkah. Seandainya ada seseorang yang sanggup mengarahkan jalan ke tingkat
Anuttara Samyak Sambodhi, maka setelah menjadi Buddha, ia akan memiliki pengertian
yang tak terbatas yang dimiliki oleh Hyang Buddha sehingga orang tiak akan
merasa jemu memandangnya.
Selanjutnya, Oh, Raja Naga! Bila seseorang telah dapat meninggalkan pandangan keliru, ia akan mencapai sepuluh macam berkah sukses dari sepuluh macam kebajikan. Apakah kesepuluh berkah itu?
- Ia akan memperoleh ketenangan pikiran dan akan memperoleh teman-teman yang saleh.
- Ia akan selamanya percaya pada hukum sebab akibat: Lalu, ia akan beranggapan lebih baik kehilangan nyawa dari pada berbuat jahat.
- Ia akan hanya berlindung pada Buddha dan tidak kepada yang lain.
- Ia akan memiliki pandangan yang tepat, dan selamanya akan meninggalkan pandangan keragu-raguan, pandangan tentang baik dan buruk.
- Ia akan selamanya terlahir di alam manusia atau alam para dewata. Lalu ia tidak akan terjaduh ke dalam perbuatan jahat.
- Berkah dari kebahagiaan dan kebijaksanaan yang tak terhingga akan berangsur-angsur bertambah.
- Ia akan selamanya meninggalkan jalan yang salah dan berjalan ke atas Ariya Marga.
- Pandangan keliru tentang ‘aku’ (Sakkya-ditthi) tidak akan timbul, dan ia akan dapat meninggalkan segala macam perbuatan jahat.
- Ia akan selamanya berdiam di dalam pengertian yang benar.
- Ia tidak akan terjaduh ke dalam keadaan-keadaan yang tidak menyenangkan dan menyedihkan.
Pada saat itu Sang Lokajyestah (Dia yang dihormati dunoa) bersabda kepada Raja Naga: Seandainya ada seorang Bodhisattva yang telah sanggup menjauhkan diri dari pembunuhan dan tidak melukai makhluk hidup, melaksankan dana dan menjalankan kesepuluh perbuaan baik tersebut, dia akan memiliki kekayaan materi yang dapat berlangsung lama serta memiliki panjang usia dan tidak terganggu oleh para penyamun dan penjahat lainnya.
Karena dia tidak mengambil yang bukan miliknya dan melaksanakan dana, maka dia akan selamanya kaya dalam kekayaan materi tanpa diganggu oleh para penyamun dan penjahat lainnya. Dia akan begitu dihormati oleh orang lain serta sanggup memiliki pengenalan lebih lanjut tentang segala macam Buddha Dharma.
Karena dia meninggalkan cara-cara yang tidak baik dari kehidupan dan melaksanakan dana, maka dia akan selamanya kaya dalam kekayaan materi tanpa diganggu oleh penyamun dan penjahat lainnya. Keluarganya akan tenteram dan harmonis. Tiada orang yang akan mengganggunya atau memperlakukan ibu, isteri dan anak-anaknya dengan pikiran-pikiran yang tidak baik.
Karena dia meninggalkan kata-kata yang tidak benar dan melaksanakan dana, maka dia akan selamanya kaya dalam kekyaan materi tanpa diganggu oleh penyamun dan penjahat lainnya. Dengan menjauhkan segala macam noda dan berpedoman pada Dharma yang tepat segala macam cita-citanya sudah pasti akan terlaksana.
Karena dia meninggalkan cara-cara yang mengadu domba dan menghasut serta melaksanakan dana, maka dia akan selamanya kaya dalam kekayaan materi tanpa diganggu oleh penyamun dan penjahat lainnya. Keluarganya akan rukun dan harmonis dan menikmati kesenangan bersama-sama dan takkan ada perselisihan-perselisihan dan percekcokan-percekcokan lainnya.
Karena dia meninggalkan kata-kata buruk dan melaksanakan dana, maka dia akan selamanya kaya dalam kekayaan materi tanpa diganggu oleh penyamun dan penjahat lainnya. Apa yang dia danakan kepada orang lain selamanya diberikan dengan keikhlasan. Keyakinannya dan pengertiannya akan semakin diperkokoh. Dia juga memiliki kewibawaan yang besar dan kekuatan.
Karena dia meninggalkan pikiran-pikiran yang lekas marah dan melaksanakan dana, dia akan selamanya kaya dalam kekayaan materi tanpa diganggu oleh penyamun dan penjahat lainnya. Dia akan dengan cepat memiliki kebijaksanaan dan terbebas dari rintangan dan hambatan. Dia juga akan memiliki kewibawaan dan semua orang yang melihat dan menjumpainya akan merasa senang dan menaruh hormat.
Karena dia meninggalkan pikiran (kilesa) yang tidak benar (lobha, dvesa, dan moha) dan melaksanakan dana, dia akan selamanya kaya dalam kekayaan materi tanpa diganggu oleh penyamun dan penjahat lainnya. Dia akan selamanya dilahirkan dalam keluarga yang saleh dan memiliki pandangan yang benar dan keyakinan yang benar. Dia menghormati Sang Buddha dan mendengarkan Dharma serta menyokong anggota-anggota Sangha selamanya tidak lupa dan tidak akan kehilangan Maha Bodhicitta.
Inilah kesepuluh berkah dan manfaat besar seorang Mahasatva yang melaksanakan kesepuluh perbuatn baik di atas Jalan Bodhisattva. Demikianlah, Oh Raja Naga! Kesimpuland ari melaksanakan sepuluh perbuatan mulia tersebut. Dengan sila mengisi keagungan, dapat diperoleh berkah-berklah dari Buddha Dharma dan dapat terlaksana cita-cita mulia.
Oleh karena dapat melaksanakan kesepuluh perbuatan mulia tersebut, dengan kesadaran seseorang akan memiliki suara indah yang dimiliki Hyang Buddha dan memiliki tanda-tanda yang mulia.
Oleh karena dapat melaksanakan kesepuluh perbuatan mulai tersebut, dengan ketekunan seseorang akan dapat mengalahkan Mara si penggoda dan menuju pada Dharma Hyang Buddha.
Oleh karena dapat melaksanakan kesepuluh perbuatan mulai tersebut, dengan disertakan dengan samadhi maka seseorang akan memiliki pemusatan pikiran, kebijaksanaan, introspeksi, rasa malu untuk berbuat hal-hal yang tidak baik, dan memperoleh ketenangan.
Oleh karena memiliki kebijaksanaan, maka seseorang akan dapat menjauhkan diri dari pandangan-pandangan keliru yang membeda-bedakan.
Oleh karena memiliki rasa cinta kasih (Maitri) terhadap semua makhluk maka tidak timbul pikiran-pikiran untuk melukai makhluk lain.
Oleh karena memiliki rasa kasih sayang (Karuna) terhadap semua makhluk maka seseorang selamanya memberi rasa kasih sayang kepada semua makhluk.
Oleh karena memiliki keseimbangan (Upeksha), maka pikiran seseorang akan terbebas dari rasa kemelekatan terhadap kesenangan kesenangan dan kebencian.
Oleh karena seseorang memiliki Catur-Samgraha-Vastu (berdana, berkata baik, berbuat baik serta dapat bekerja sama dengan baik), ia akan tekun mengajar dan membimbing setiap makhluk.
Oleh karena seseorang memiliki pikiran yang murni dan terkonsentrasi, maka ia akan dapat melatih diri di dalam Empat Satipatthana (Kayanupassana, Vedananupassana, Cittanupassana dan Dhammanupassana).
Oleh karena seseorang tekun dalam latihan Satipatthana, maka ia akan dapat menyingkirkan segala sesuatu yang tidak baik dan menyempurnakan kebaikan.
Oleh karena seseorang memiliki Catur Iddhipaa (Chanda Samadhi = kekuatan untuk ketekunan, Citta Samadhi = kekuatan pikiran, Vimamsa Samadhi = kekuatan untuk mengamat – amati), maka ia akan memiliki kesegaran jasmani dan ketenangan pikiran.
Oleh karena seseorang memiliki Panca Indriya (Lima kekuatan : Sraddha = keyakinan, Virya = tenaga, kekuatan, Sati = konsentrasi, kesadaran, Samadhi, dan Prajna), keyakinannya akan diperkokoh, akan ada daya kreativitas yang tak terhingga, ia akan terbebas dari keragu – raguan dan terbebas dari pandangan keliru serta tenang dan seimbang dan dapat memutuskan segala macam kekotoran batin.
Oleh karena seseorang memiliki kekuatan Viriya, maka semua kegelisihan akan dapat teratasi dan ia takkan ternoda.
Oleh karena seseorang melatih diri di dalam Bojhanga (hasil – hasil yang diperoleh dari ketekunan yaitu : Dharma Vicaya/penyidikan Dharma, Virya/semangat, Prithi/kegiuran, Passadhi/ketenangan, Sati/konsentrasi, Samadhi, dan Upeksha), ia akan selamanya sadar akan semua Dharma.
Oleh karena seseorang melaksanakan Hasta Ariya Marga (Delapan Jalan Mulia), ia akan mencapai kebijaksanaan sempurna.
Oleh karena seseorang melaksanakan Samantha-bhava-na, maka ia akan dapat membersihkan segala macam kekotoran batin.
Oleh karena seseorang melaksanakan Vipasyana Bhavana, maka ia akan dapat mengenal sifat sesungguhnya dari semua Dharma menurut hakekat sebenarnya.
Oleh karena seseorang melaksanakan segala macam Upaya, maka ia akan dengan cepat mencapai kebahagiaan yang tak terhingga.
Oh, Raja Naga! Seharusnya anda mengetahui bahwa kesepuluh perbuatan baik tersebut akan dapat membimbing menuju Dasabala Tathagata (Sepuluh kekuatan yang dimiliki Hyang Tathagata (Sepuluh kekuatan yang dimiliki Hyang Tathagata) dan semangat tak gentar yang dimiliki Hyang Tathagata serta 18 Avenikadharma (18 keunggulan yang dimiliki Hyang Tathagata) dan kesempurnaan Buddha Dharma. Oleh karena itu hendaknya engkau berlatih dan melaksanakan dengan tekun! Oh, Raja Naga! Bagaikan kota – kota dan desa – desa, mereka tumbuh dan berkembang tergantung pada tanah dimana tumbuh dan berkembang. Semua tumbuh – tumbuhan, rerumputan dan pohon – pohon tumbuh dan berkembang di atas tanah. Demikianlah juga dengan kesepuluh perbuatan baik! Semua manusia dan dewata bersandar pada hal tersebut. Demikianlah juga dengan jalan kesucian para Sravaka, Patyeka dan para Bodhisatva lainnya, semua Buddha Dharma tumbuh dan berkembang pada kesepuluh perbuatan baik tersebut.
Setelah hyang Buddha menyelesaikan khotbah Dharma tersebut, Raja Naga beserta hadirin lain, para dewa, manusia dan Asura semua bergembira, menerimanya dengan keyakinan dan senang hati melaksanakannya!
No comments:
Post a Comment