KATA-KATA
MUTIARA
KEHIDUPAN DAN PEMBINAAN DIRI
(Pai Sui Lau Jen)
KEHIDUPAN DAN PEMBINAAN DIRI
(Pai Sui Lau Jen)
- Bila menyalahkan
diri sendiri seperti menyalahkan orang lain, maka kesalahan kita akan sedikit.
bila memaafkan orang lain seperti memaafkan diri sendiri maka tiada kesulitan
yang timbul dalam berhubungan dengan orang lain.
- Di dalam pembinaan
diri kita boleh keras terhadap diri sendiri, tapi dalam persaingan dengan
orang lain janganlah melakukan hal tersebut.
- Hormatilah orang
yang paling tidak engkau hormati, kasihilah orang yang paling jauh dihatimu
(benci), dengan demikian hidup ini akan penuh dengan kegembiraan dan kesenangan.
- Manusia bila
diperlakukan dengan hati sejati ( liang sin ), maka meskipun dia jahat bagaikan
binatang atau setan, lama kelamaan akan timbul ketulusan hatinya.
- Nama yang harum
muncul dari dalam hati yang merendah, yang dapat menerima hinaan, kesabaran
dan kerendahan hati menyebabkan budi pekerti menjadi agung.
- Hati yang menempuh
jalan Ketuhanan ( jalan Tao ) adalah lurus dan agung. Ilmu sesat adalah ajaib
dan tersembunyi. lebih baik menjadi pelayan daripada menjadi budak ilmu-ilmu
sesat.
- Mengkritik orang
harus luwes, terlalu lurus adalah pantangan besar, menggunakan kepandaian
harus halus, terlalu menonjol adalah pantangan besar. menghukum orang lain
harus bersifat mendidik, terlalu kejam adalah pantangan besar.
- Bila kita menoleh
kebelakang, merenung sejenak, kita dapati kesalahan kita telah bertumpuk,
bila kita melangkah maju kedepan sambil memandang dengan sebelah mata, maka
akan terasa telah memperoleh banyak kemajuan.
- Mempersatukan
cita-cita orang banyak, dapat menciptakan karya besar, tapi bila hanya seorang
diri meskipun telah menguras semua kepandaian, namun jika timbul sedikit keraguan
kecil saja takkan mampu kita menghadapinya.
- Berdiam diri
dapat memelihara roh diri kita, maka bila dapat berdiam diri adalah bagaikan
menyantap buah kebebasan jiwa, menahan diri dapat menghindari bahaya, maka
bila dapat menahan diri adalah bagaikan menghirup sop aman sentosa.
- Jasa keuntungan
jangan untuk diri sendiri saja tapi ingatlah akan orang lain, itulah namanya
mengerti akan kemurahan hati, namun kesalahan jangan dilemparkan semuanya
kepada orang lain, tapi sisakan sebahagian untuk diri sendiri, itulah yang
dinamakan berhati baik.
- Nilai tertinggi
dari kemuliaan adalah dapat merendahkan hati, nilai tertinggi dari kekayaan
adalah gemar beramal, kaidah didalam situasi kesusahan adalah tahu diri, kaidah
didalam kemiskinan adalah tiada keinginan yang berlebihan.
- Tiada yang lebih
mulia daripada mulianya seorang Nabi dan seorang yang bijak. tiada yang lebih
hina dari pada orang yang tidak tahu malu. tiada yang lebih hina dari orang
yang belum mendapatkan "Tao", tiada kekayaan yang lebih banyak dari
pada kaya akan budi pekerti.
- Tiada ketentraman
yang lebih tentram dari pada tahu batasnya akan kecukupan, tiada yang lebih
bahaya dari pada kebanyakan bicara, tiada kegembiraan yang lebih gembira dari
pada beramal, tiada kesengsaraan dari pada sengsaranya keserakahan, tiada
akal yang lebih panjang dari pada di dalam permainan akal-akalan, tiada yang
lebih kerdil daripada kerdilnya keyakinan akan diri sendiri yang berlebihan,
tiada yang lebih terang daripada terangnya hukum alam, tiada yang lebih gelap
daripada gelapnya kenifan diri sendiri, tiada kejahatan yang lebih jahat daripada
mengumbar nafsu, tiada bahaya yang lebih besar daripada bahaya yang ditimbulkan
dari mempergunjingkan orang lain.
- Beramal pasti
ada pahalanya, hal ini adalah hukum alam. maka orang yang pengasih berdasarkan
akan hukum ini menasehati orang, beramal tanpa pamrih (tanpa mengharapkan
imbalan) adalah hati yang penuh kasih daripada nabi dan para suci. sedangkan
seseorang yang budiman dengan niat hati yang demikianlah menolong umat manusia.
- Mawas diri dikala
merenung, jangan mempergunjingkan kejengkelan dikala mengobrol. berbuat segala
sesuatu janganlah berlebihan, mengkritik orang jangan sampai tidak ada batasannya.
- Saya tidak tahu
orang yang bagaimanakah disebut sebagai seorang budiman. akan tetapi orang
yang selalumau berkorban itulah sebagai seorang budiman. sayapun tidak tahu
bagaimanakah disebut orang yang berjiwa kerdil. tapi orang yang selalu ingin
enak sendiri dan tidak memperdulikan orang lain itulah orang yang jiwanya
kerdil.
- Bila hatimu
gelap apa gunanya memasang lampu? Bila hatimu tidak adil apa gunanya "Liam
Keng" (berdoa dengan membaca kitab suci).
- Obat yang paling
mujarabpun sulit menyembuhkan penyakit karma, rejeki nomplok takkan membuat
kaya orang yang bernasib miskin. menguntungkan diri sendiri dengan cara merugikan
orang lain akan memperpendek usia. berbuat baik membina budi memberkahi anak
cucu.
- Orang jahat
ditakuti orang, tapi tuhan takkan pernah takut. Orang baik sering ditekan,
tapi Tuhan tidak pernah menekan orang baik. Hukum karma jelas ada dan berjalan
dan tampak sampai pada anak cucu kita tapi yang paling dekat adalah pada diri
kita sendiri.
- Jagalah muluit
sendiri. jangan selalu mempergunjingkan kejelekan orang lain, karena kekurangan
akan diri sendiri kapankah kita pernah memberitahukannya kepada orang lain
? Pertengkaran dan perselisihan janganlah dikeruhkan lagi, tampak olehmu orang
orang yang bersusah payah untuk mencelakakan orang lain, janganlah anda terikut
untuk marah! menipu hati sendiri dapat menghabiskan rejeki sepanjang hidup,
menempuh jalan pintas akan mendapat ganjaran miskin seumur hidup.
- Janganlah melakukan perbuatan yang tidak ingin diketahui oleh orang lain. Bila anda sudah membaca buah karya "Kong Hu Cu" maka anda sudah paham akan tata krama dari "Cou Kung" seorang Budiman yang menghormati orang lain takkan pernah rugi, karena dia berlaku sopan santun terhadap orang lian. seorang Budiman meskipun dia berkuasa dia selalu ingat untuk menjaga berkahnya, maruahnya, tapi seseorang yang berjiwa kerdil menggunakan kuasanya untuk menindas orang. Bila takut diketahui oleh orang lain, janganlah kita lakukan lagi. bila ingin disegani orang lain maka rajin-rajinlah belajar. Ingat hina dikala memperoleh kehormatan dan bahaya disaat tenteram. berpikirlah tiga kali sebelum bertindak, menyesal tidak datang lebih dahulu. sepatah kata saja yang diucapkan takkan terkejar oleh larinya kuda (pegang janji) berhati-hatilah didalam ucapan dan perbuatan, waspadalah selalu setiap saat.
No comments:
Post a Comment