Social Icons

Wednesday, July 6, 2016

Sejarah Bendera Buddhist Internasional & Arti Warna Bendera

Sejarah Bendera Buddhist Internasional &
Arti Warna Bendera
 
 
 
UNTUK menentukan symbol suatu bangsa atau negara maupun kesatuan, biasanya ditandai dengan panji atau bendera. Untuk menciptakan symbol- symbol tersebut tidak sembarangan, karena merupakan suatu `pengenalan' yang otentik. Seperti halnya bendera negara Republik Indonesia yang cuma dua warna, merah dan putih, yang diakui dunia hasil ciptaan almarhumah Fatmawati, istri Presiders Pertama RI , Ir Soekarno.
Membicarakan hal ini, dalam mem­perkenalkan bendera Buddhis secara internasional pun memerlukan ran­ cangan yang serius. Seperti yang ditu: turkan Col. HS. Olcott dalam bukunya yang berjudul Old Dairy Leaves, tentang sejarah terciptanya Bendera Buddhis internasional. 

Fundamental 

PADA suatu ketika di bulan Februari 1885, kawan-kawanku dari Colombo (Sri -Lanka) yang tergabung dalam Panitia Pertahanan Buddhis Sri Lanka (Buddhis Defence Committee), men­ dapat sebuah gagasan untuk membuat bendera yang dapat menjadi symbol dan lambang yang kelak dapat diterima oleh semua sekte ummat Buddha di dunia.
Hal tersebut merupakan sebuah ide yang teramat bagus. Dan ketika hal itu dicetuskan, dengan serta-merta saya sudah melihat adanya potensi dalam bendera semacam itu, yang kelak dapat menjadi lambang persatuan di kemudian hari.
 
"Hal tersebut akan dapat membantu usaha saya untuk mempersatukan ummat Buddha di dunia, yang saya rintis sejak saya terjun dalam Buddha Dharma. Dengan adanya titik-titik ketidak-samaan yang begitu banyak antara ajaran agama Buddha aliran Utara dengan ajaran aliran Selatan, pekerjaan untuk mempersatukan pen­ dapat mereka sungguh saya rasakan kesulitannya ", ujar Olcott.
 
"Namun, melihat dasar fundamen­ tal, yang sama antara aliran Utara dan Selatan, maka saya masih mempunyai harapan untuk dapat mempersatukan pendapat mereka dalam merencana­ kan sebuah bendera persatuan yang dapat diterima oleh semua pihak", tulis Olcott selanjutnya.
 
Enam Warna
 
DALAM usaha merencanakan bendera Buddhis tersebut, saudara­ saudara saya dari Sri Lanka telah mendapat sebuah pikiran yang sangat orisinil dan unik sekali. Mereka me­ nyarankan, agar bendera Buddhis Internasional tersebut dibentuk dalam warna-warna Aura yang ke luar dari badan Sang Buddha Karena mereka berpendapat, bahwa bendera yang dibuat dari warna-warna Aura Sang Buddha, pasti akan dapat meniadakan perdebatan-perdebatan antar sekete. Karena semua sekte tanpa terkecuali, telah lama menerima tradisi warana Aura Sang Buddha ini. Sama seperti apa yang telah mereka terima mengenai gambar dan bentuk patumg-patung Sang Buddha.

Dalam tulisannya, Olcott selanjutnya mengatakan : "Kepada panitia, kami menyarankan agar bendera Buddhis tersebut tidak mempunyai atau me­ ngandung arti politik dalam bentuk apapun. Dan harus mempunyai arti serta nilai keagamaan yang men­ dalam!".
Panitia kemudian membuat sketsa­sketsa percobaan dari calon bendera/ panji Buddha tersebut. Sebuah sketsa kemudian disarankan oleh panitia berbentuk sebuah bendera yang panjang berkelok-kelok seperti ular.

Menurut pendapat saya, bendera panjang tersebut tidak praktis, dan akan sulit untuk dibawa dalam prosesi. Dan juga bendera seperti itu tidak indah bila dipasang di dinding.
"Saya mengusulkan bentuk bendera yang biasa saja. Setelah contohnya selesai dibuat, bendera tersebut di­ setujui oleh seluruh anggota panitia dengan suara bulat. Dalam waktu singkat, bendera ini telah menawan h ati umat Buddha. Dan pada Hari Raya Waisak tahun 1885, bendera tersebut mulai dikibarkan hampir di semua Vihara dan rumah-rumah pen­ duduk di Sri Lanka ". 
Demikian tulis Olcott
 
 
ADA pun arti daripada Sadvarna Dvhaja atau Panji Berwarna Enam itu adalah, sebagai beritkut :
•  Biru Tua, berarti Bhakti atau Pengabdian.
•  Kuning Emas, berarti Kebijak­ sanaan, dan Maha Tahu.
•  Merah Tua, berarti Kasih Sayang atau Welas Asih.
•  Putih, berarti Suci.
•  Orange atau Jingga, berarti Giat.
•  Warna campuran dari kelima warna tersebut di atas, berarti campuran daripada kelima sifat di atas pula.
 
Prabhasvara sendiri berarti Bersinar-sinar sangat terang, cemerlang.
Demikian sejarah terciptanya panji/ bendera Buddhis Internasional yang dikenal dengan Panji Berwarna Enam, dengan arti dari keenam warna panji tersebut. Panji hasil rancangan Col. HS Olcott pada tahun 1885.
Col. HS. Olcott sendiri adalah satu seorang pendiri Perhimpunan Theosofi d an Presiden Internasional yang pertama dari perhimpunan tersebut. Bersama-sama dengan Panitia Pertahanan Buddhis Sri Lanka yang diketuai oleh Sumangala Sthavira , ia berhasil menciptakan panji tersebut.

No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates