SUTRA
GIOK LEK
Mengisahkan
Tentang arwah - arwah manusia berdosa yang menjalani siksa derita di Akhirat
sesuai dengan perbuatan semasa hidupnya di dunia
|
1. Mengapa ada GIOK LEK
Tanggal
30 bulan 7 penanggalan Imlek adalah hari ulang tahun Te Cong Ong Phou Sat
( Bodhisattva Ksitigarbha ), maka 10 raja neraka beserta para malaikat dan
pembantu-pembantunya berbondong-bondong datang memberi salam dan menyampaikan
sembah kepada penguasa tertinggi di akhirat ini. Dengan suaranya yang lantang
merdu penuh kasih sayang Bodhisattva Ksitigarbha berkata :
"Aku
bercita-cita dengan kasih sayang berusaha menolong dan membebaskan manusia
yang hidup di dunia fana berbuat kedosaan, tapi kenyataan manusia di dunia
fana banyak yang berbuat kejahatan dibanding mereka yang berbuat kebajikan.
begitulah gilir bergilir pulang pergi, sejauh hal ini masih terus berputar,
pasti takkan ada akhirnya. Coba kalian pikirkan adakah cara yang baik supaya
manusia sadar adanya hukum sebab dan akibat. supaya mereka tahu bertobat dan
menyesali dosa-dosa yang pernah mereka lakukan, selanjutnya cenderung lebih
banyak melakukan kebajikan, hal ini perlu ditingkatkan demi tercapainya harapan
itu."
Serentak
10 raja neraka meng-iakan sambil merangkap tangan dengan sikap anjali, bersama
- sama mereka menjawab, " Bahwa banyak kejahatan dilakukan manusia di
dunia dari pada kebajikan, menurut hemat kami lantaran manusia banyak yang
tidak tahu adanya hukum sebab dan akibat. mereka berpendapat kalau orang sudah
mati ya habis dan tuntas kewajibannya. Yang berbuat bajik takkan masuk sorga,
demikian pula yang berbuat jahat takkan dijebloskan ke neraka, apalagi mereka
ragu, apa benar adanya akhirat itu.
Maka dikala hidup di dunia, mereka bebas
melakukan apa yang mereka senang lakukan , sewenang-wenang, yang egois hanya
mementingkan diri sendiri. malah tidak jarang mengorbankan jiwa orang lain
demi memupuk harta dan benda, jelas perbuatannya ini hanya demi memupuk kepuasan
pribadi. Nah, untuk meningkatkan kewspadaan dan pengertian manusia, merubah
sifat jahat dan kebiasaan buruk mereka, supaya mereka sadar dan mengerti makna
hukum sebab dan akibat yang sesungguhnya, cara yang paling baik adalah memilih
beberapa manusia yang berbudi luhur, bajik dan arif membimbing dan mengajaknya
mengadakan peninjauan secara menyeluruh ke setiap tingkat neraka, lalu menghidupkan
mereka kembali ke dunia.
Dengan
anjuran supaya mereka membuat catatan jelas dan rinci tentang hukuman dari
akibat yang mereka lakukan semasa hidupnya di dunia, catatan itu boleh dikumpulkan
menjadi sejilid buku khusus dan disebarluaskan untuk khalayak ramai.
Disamping
menugaskan mereka untuk menjadi juru penerangan supaya menyadarkan dan membuat
manusia menyesali segala perbuatan jahat dan kesalahannya, serta meningkatkan
laku bajik mereka. Kecuali itu yang lebih penting untuk keperluan ini harus
dibuatkan tata tertib yang diberlakukan secara ketat, bagi yang menyadari
kesalahan dan mau insaf, selamanya takkan melanggar lagi, malah banyak melakukan
kebajikan, harus diberikan pengampunan, yaitu diberi keringanan hukuman. Jikalau
mau berbuat baik dalam segala hal, dan mau menyebarluaskan kebenaran adanya
hukum sebab dan akibat, bukan saja membebaskan dirinya dari segala hukuman
dosa dan kesalahannya, malah memperoleh imbalan panjang umur dan banyak rezeki.
Demikian
juga bagi orang - orang yang sudah banyak beramal, selama hidup senang menolong
anak yatim piatu dan meringankan penderitaan orang lain, tidak meributkan
untung rugi dan semuanya rela berkorban sendiri, apalagi tidak pernah melanggar
pantangan dan melakukan kesalahan, sepantasnya dia memperoleh perlindungan
dari para dewa dan malaikat, biarlah mereka hidup senang, makmur dan damai,
tiada mara bahaya yang bisa melanggar mereka."
Setelah
mendengarkan penjelasan panjang lebar ini, Bodhisattva Ksitigarbha manggu
- manggut, katanya, " Bagus sekali, baiklah, lakukan saja sesuai pendapat
kalian itu."
Tahun
itu juga pada tanggal 3 bulan 8, 10 (sepuluh) raja neraka mengadakan pertemuan,
hasilnya dicapai persetujuan tata tertib secara menyeluruh, lalu dilaporkan
kepada Giok Hong Siang te.
Sehabis
membaca laporan itu Giok Hong Siangte berkata, " bagus, bagus sekali.
Namun
selanjutnya kumohon kalian memperhatikan, kalau ada seseorang mulanya memang
berbuat salah dan punya dosa, tapi belakangan ia insaf dan bertekad menjadi
orang baik, serta menyesali segala kesalahannya, selama hidup tidak melanggarnya
pula, harus diberikan dua keringanan hukuman.
Kalau ada orang yang lebih baik,
beritikad melakukan kebajikan dalam segala hal ia banyak melakukan kebaikan,
menolong sesamanya sebagai kesenangannya, imbalannya kelak jatuh pada anak cucunya
yang akan diberikan kemakmuran dan kejayaan, turun temurun banyak rezeki dan
panjang umur, setelah meninggal arwahnya harus dinaikkan ke sorga, atau dititiskan
hidup kembali ke dunia dalam keluarga berpangkat malah dapat juga menolong keluarganya
yang sedang menjalani hukumannya di akhirat.
Dalam hal inilah perlu ditekankan,
berilah kesempatan pada mereka untuk menikmati kebahagiaan sejati, anak cucu
pun ikut merasakannya. cara ini supaya mereka lebih meluruskan jalan tercapainya
pengertian mendasar bagi manusia supaya mereka lebih banyak melakuakn kebaikan.
Kuharap
berdasarkan laporan ini dan anjuranku tadi, kalian bisa lebih menyempurnakan
setiap bait catatan disini, perintahkan kepada Seng Hong, Tho-te dan seluruh
bawahan mereka entah malaikat atau setan yang bertugas di bidang ini untuk melaksanakan
tata tertib dan petunjukku tadi. Ingat harus dilaksanakan secara tertib dan
hati - hati."
Setelah
memperoleh petunujk langsung dari Giok Hong Siangte, 10 raja neraka kembali
ke Akhirat dan melaksanakan petunuj dan petuah Giok Hong Siang te, secar aktif
mereka menggalakkan anjuran untuk banyak berbuat kebaikan dan pantang melakuakn
kejahatan, sedapat mungkin menyadarkan dan memberitahu kepada manusia kebenaran
adanya hukum sebab dan akibat,
Kenyataan adanya siksa derita di Akhirat bagi
arwah yang melakukan kejahatan di dunia fana, hal ini terus dilakukan untuk
meningkatkan kesadaran manusia, supaya betul-betul membuang keinginan berbuat
jahat, tapi senang berbuat bajik, untuk mengejar pengampunan bagi arwah mereka
setelah meninggal nanti.
Itulah
sumber utama timbulnya penerbitan Kitab Suci / Sutra GIOK LEK.
2. Asal Mula Timbulnya GIOK LEK
Inilah
kisah nyata seorang pertapa bernama Tham Ling, seorang yang benar-benar sudah
mencapai taraf tinggi dari ajaran yang dianutnya.
Waktu itu pada hari Cong-yang di bulan sembilan tahun Ik Ngo di jaman Thay
Ping. Seorang diri Tham Ling bertamasya di puncak sebuah gunung, tiba - tiba
ia menemukan sebuah batu yang bentuknya aneh, mirip pilar tapi bukan pilar.
Diatas batu mirip pilar ini terukir 56 (lima puluh enam) huruf-huruf yang
maknanya menganjurkan manusia untuk berbuat bajik.
Tengah
ia keheranan dan kaget, mendadak dilihatnya pula di arah depan sebelah kanan
muncul istana yang megah semarak dengan warna merah emas gemerlapan, pintu
besarnya berwarna merah marong, tertutup rapat, sementara pilar diatas pintu
besar itu berukir 4 (empat) huruf "Jup-seng-jip-si" ( keluar hidup
masuk mati ). Pelan-pelan Tham Ling menghampiri, saat ia longok-longok di
depan istana, pintu gerbangnya terbuka sedikit, dari balik pintu beranjak
keluar seorang laki-laki berbaju hijau, sikapnya agung suci mirip dewa, dengan
gerkaan tangan ia mempersilahkan Tham Ling menuju ke sebelah kiri menuju pintu
kecil di samping sana, kini mereka berada di pinggir dalam sebuah ruangan
besar yang terang benderang.
Di
kursi singgasana di tengah atas sana, duduk satu dewa langit, si baju hijau
segera berbisik di pinggir telinganya, "Hari ini adalah ulang tahun Hong-to
Tayte, Beliau itulah yang duduk di singgasana."
Tham
LIng manggut-manggut, sikap hormatnya timbul dalam sanubari diam-diam ia sembunyi
di pojokan yang agak gelap terlindung Gordyn. pada saat itulah dilihatnya
10 raja neraka dengan berpakaian lengkap kebesarannya beriringan memasuki
ruang besar, satu persatu mereka menyampaikan sembah sujud dan mengucap selamat
semoga panjang umur, lalu berdiri dua jajar di samping menunggu petunjuk.
Terdengar
Hong-to Tayte berkata kepada mereka. "Te Cong Ong Phou Sat (Bodhisattva
Ksitigarbha) memberikan belas kasihnya, berupaya untuk memberikan pengampunan
dan menolong manusia untuk memperoleh tuntunan ke jalan benar, maka seluruh
arwah-arwah yang tersiksa di neraka, meski mereka pernah melakukan dosa, asal
mau bertobat dan menyesali perbuatannya, boleh diberi keringanan hukumannya.
Apalagi Te Cong Ong Phou Sat (Bodhisattva Ksitigarbha) sudah menyampaikan
laporannya kepada Giok Hong Siang te, tentang ditulis dan disusunnya kitab
Giok Lek yang mana isinya menjelaskan segala kenyataan yang ada di akhirat,
tujuannya supaya manusia yang hidup di dunia dapat membuang kejahatan dan
melakukan kebajikan.
Sebetulnya
kitab suci Giok Lek ini sudah lama disusun dan dibukukan, hanya saja selama
ini belum diperoleh seorang manusia yang bijak, berbudi luhur yang dapat diberi
tugas untuk menyebarluaskan ajaran ini ke mayapada (dunia), hal ini sungguh
membuat kita menyesal. kebetulan sekali saat ini hadir satu orang yaitu Tham
Ling yang sembunyi di pojok sana, kukira dialah pilihan yang tepat untuk mengemban
tugas ini. Kepadanyalah kita serahkan kitab suci Giok Lek supaya disebarluaskan
ke dunia fana, agar masyarakat banyak mengerti apa akibat seseorang yang melakukan
kejahatan, sebaliknya orang yang berbuat bajik akan mendatangkan kebahagiaan
bagi anak cucunya kelak, semoga dengan penjelasan yang mendasar dari kitab
ini, dapat menyadarkan manusia untuk merubah sifat buruk dan kesalahannya.
"
Pada
saat itulah mendadak keadaan menjadi terang benderang oleh cahaya warna-warni,perlahan-lahan
tampak Kuan Se Im Phou Sat (Bodhisattva Avalokitesvara) turun dari angkasa.
Bergegas Hong to Tayte memimpin 10 raja neraka menyambut di depan istana.
semua membungkuk sambil menundukkan kepala, pertanda menyambut sepenuh hati.
Kuan
Se Im phou Sat (Bodhisattva Avalokitesvara) menampakkan tubuh keemasannya
dengan suaranya yang lembut tapi berwibawa berkata, " Firman, atas perintah
Giok-Hong Siangte, atas usul dan anjuran Te Cong Ong Phou Sat (Bodhisattva
Ksitigarbha), harus diupayakan supaya Giok Lek disebarluaskan kepada manusia
di dunia.
Biarlah orang-orang yang melakukan kejahatan insaf dan bertobat,
selanjutnya tidak akan melakukan kejahatan pula, dengan catatan mereka boleh
menebus dosa kesalahan yang pernah dilakukan sesuai dengan ajaran yang berbunyi
: "Pang he to to, Lip te seng hud", maksud tujuannya memang mencapai
puncak kebajikan. KItab suci ini boleh diserahkan kepada Tham Ling untuk dibawa
ke dunia, secara jelas dan rinci harus diajarkan kepada manusia, supaya masyarakat
luas mengetahui betapa banyak ragam kejahatan yang dilakukan di dunia, betapa
banyak pula macam siksa hukuman tersedia di akhirat, timbal dan balik hanya
masalah cepat atau lambat, bencana atau bahagia, bajik atau jahat hanya berputar
dalam lingkaran yang akhirnya menjadi satu dan tidak mungkin kosong."
Habis
menyampaikan firman Giok Hong Siangte, dengan wajahnya yang bersih dan welas
asih, dengan tangan tetap memegang dahan ohon serta menebarkan air suci, perlahan-lahan
naik ke angkasa dan lenyap di balik mega.
10
raja neraka juga lantas mohon diri kepada Hong to Tayte untuk kembli ke istananya
masing masing di akhirat.
Sementara
Tham Ling juga sedang menerima sejilid kitab Giok Lek yang diberikan oleh
laki-laki baju hijau, sambil menjunjung tinggi Giok Lek di atas kepala Tham
Ling berlutut ke arah Hong to Tay te serta bersumpah bahwa selama hayatnya
dia akan menunaikan tugas suci ini. Dengan diantar laki-laki baju hijau bergegas
ia keluar dari istana, setiba ia didalam hutan di mana tadi ia menemukan batu
berukir itu, batu pilar yang aneh itu sudah tidak kelihatan.
Waktu ia menoleh,
istana megah yang benderang itu pun lenyap tak karuan parannya, yang tampak
hanyalah puncak gunung yang dibungkus mega.
Bergegaslah
Tham Ling turun gunung dan langsung lari pulang, sejak hari itu ia bertekad
untuk mendharma baktikan dirinya dalam jalan suci, menunaikan tugas mulia
yang diterimanya dari para dewa, menyebarluaskan kitab Giok Lek dengan segala
daya dan kekuatannya, ia yakin makna murni dari kebajikan kitab ini akan dapat
diresapi oleh manusia umumnya, itulah tugas berat yang menjadi tanggung jawabnya,
semoga ia tidak mengecewakan harapan para dewata yang mau memberikan pengampunan
kepada manusia. Dari sinilah asal mula kitab suci Giok Lek.
3. Makna Kitab Suci / Sutra Giok Lek
memperkenalkan sidang - sidang hukum yang berlaku di 10 (sepuluh) Istana Raja Giam - Kun ( Raja Neraka )
- Raja Giam Kun Pertama ( CIN KHONG ONG ) Istana raja neraka pertama.
- Raja Giam Kun Kedua ( COH KANG ONG ) Istana raja neraka kedua.
- Raja Giam Kun Ketiga ( SONG TE ONG ) Istana raja neraka ketiga.
- Raja Giam Kun keempat ( GO KOAN ONG ) Istana raja neraka keempat.
- Raja Giam Kun kelima ( SOM LO ONG ) Istana raja neraka kelima.
- Raja Giam Kun keenam ( POK SHIA ONG ) Istana raja neraka keenam.
- Raja Giam Kun ketujuh ( THAI SAN ONG ) Istana raja neraka ketujuh.
- Raja Giam Kun kedelapan ( TOU CI ONG ) Istana raja neraka kedelapan.
- Raja Giam Kun kesembilan ( PENG TENG ONG ) Istana raja neraka kesembilan.
- Raja Giam Kun kesepuluh ( COAN LUN ONG ) Istana raja neraka kesepuluh.
4. Kisah Neraka PouLok
Tersebutlah Yang Mulia Bun Ciang Te Kun yang berkuasa disalah satu neraka yang disebut Puo Lok. Tugas utama Bun Ciang Te Kun adalah mengadili dan menyiksa manusia yang berzinah atau mereka yang suka berbuat mesum. Di neraka Pou Lok ini arwahnya akan disiksa selama 1500 tahun. Di neraka ini didirikan sebuah corong tembaga yang tinggi, sementara di bagian bawahnya dipasangi puputan api yang menyala, demikian juga bagian dalam corong tembaga itu bara juga berkobar, para pesakitan dipaksa untuk naik keatas corong hingga badannya terbakar hangus.
Begitu jatuh di tanah malaikat yang bertugas disini akan mengebutnya dengan pusaka yang dibawanya, arwah itu akan pulih segar bugar kembali. Mulai dari awal hukuman ini baru akan berhenti setelah masa hukumannya di neraka Pou Lok ini sudah habis.
Demikian juga manusia di dunia yang mencetak buku dan mengarang cerita tentang hubungan laki-laki dan perempuan, merusak akhlak dan moral muda mudi, setelah mati arwahnya akan diseret ke dalam Bu Kan Giok. Di neraka ini sudah tersedia sebuah lumpang besi yang besar, terlebih dahulu badannya dibaringkan di atas meja batu, diiris kecil lalu digodok disebuah kuali besar, dagingnya yang sudah matang dimasukkan ke dalam lumpang lallu ditumbuk sampai lumat. Dari neraka Bu Kan Giok ini masih harus disiksa juga di neraka Pou Lok hingga habis masa hukumannya.
5. Anjuran Para Orang Suci tentang Giok Lek ini
ANJURAN
PUT BE TO JIN
Put
Be Tojin adalah seorang iman yang dimuliakan, namanya pun dikramatkan. suatu
hari beliau bercerita : " Saya ini seorang miskin, pada bulan 6 tahun Bouw-sin
saya menempuh perjalanan ke sebuah negeri yang terletak di wilayah Su-coan,
setiba di suatu tempat yang dinamakan Seng-tou-siang-li-koan, di tengah jalan
saya bertemu guruku, beliau adalah Tam Ji. Beliau menjelaskan secara rinci tentang
perbedaan antara dunia fana dengan perjalanan arwah halus menuju ke neraka dan
akhirat. Di dunia fana , lelaki atau perempuan, tua muda besar kecil kalau melanggar
hukum negara masih bisa minta ampun dan minta keringanan hukuman, malah ada
pula pesakitan yang mestinay dihukum berat melarikan diri dan bebas dari siksa
derita di dalam sel malah mungkin lolos dari hukuman mati.
Berbeda
dengan di akhirat, di sini tiada hukuman apapun, berat maupun ringan boleh minta
keringanan apalagi beroleh pengampunan, dan jangan harap bisa meloloskan diri
dari tanggung jawab hukuman yang semestinya ia jalani. hukuman disini bisa diperingan
kalau pesakitan yang bersangkutan sudah menjalani hukuman dan menunjukkan sifat
baiknya serta benar-benar bertobat dan kapok, karena itulah perlu diberikan
penerangan kepada umat manusia di dunia ini, supaya selama hidupnya selalu berbuat
kebajikan, beramal dan saleh, lebih penting lagi tidak lupa bertaqwa kepada
Tuhan.
Untuk
menyadarkan umat manusia dari segala kelaliman dan kemunaikan itulah, hari ini
aku menenuimu dan kuberikan sejilid kitab suci Giok-Lek, cobalah sebarluaskan
kitab suci ini untuk umat manusia agar mereka bisa mawas diri dan selanjutnya
tidak melakuakn kesalahan dan kejahatan. Setelah memberikan pesan dan menyerahkan
kitab suci Giok lek, beliau terbang keangkasa dan lenyap di balik mega. Sambil
berlutut saya menerima kitab suci dan tugas mulia dari guru, sayang aku ini
Put Be Tojin yang miskin lagi melarat, mana mungkin mencetak dan memperbanyak
kitab suci ini untuk umat manusia, terpaksa lewat penerangan dan khotbah-khotbah
kuberikan penernagan dan tuntunan kepada umat manusia sesuai petunjuk yang ada
dari buku Giok Lek itu.
Kutambahkan pula anjuran supaya setiap insan manusia
di dunia ini selalu memanfattkan kesempatan yang tepat bilaman para Sin-bing,
Konco dan Hudco turun ke dunia, hendaklah kamu bersumpah dan bertobat untuk
tidak lagi melakukan kedosaan, dan berjanji akan banyak berbuat amal, lebih
baik lagi kalau mencetak kitab suci Giok Lek serta menyebarkan seluas luasnya,
lebih banyak lebih baik, karena lebih banyak pula umat manusia akan beroleh
kesadarannya.
ANJURAN
LIE COU SU YA
Tersebutlah
LIE COU SU YA yang menganjurkan manusia dalam menempuh perjalanan hidupnya supaya
enteng langkah dan ringan tangan, maksudnya suka membantu manusia mengentengkan
dosa dan pantang berbuat kejahatan, niscaya Tuhan akan memberikan pengampunan
dan mengentengkan dosa-dosa kita. Untuk mana lebih ditekankan untuk banyak berbuat
amal mencetak Buku-buku kitab suci untuk diwakafkan kepada khalayak ramai yang
memerlukan.
Sebab perlu diketahui, siang maupun malam para malaikat yang bertugas selalu meronda atau memeriksa tata kehidupan manusia di dunia, baik buruk peri laku manusia dicatat dan dilaporkan secara rinci. Bagi mereka yang selalu sujud dan banyak berbuat kebajikan, bila suatu ketika ketimpa malang, pasti akan beroleh pertolongan dan akhirnya pasti akan selamat dan sentosa.
Pokoknya dalam setiap usaha dan menapak dalam perjuangan hidup ini. bagi mereka yang saleh dan banyak melakukan kebajikan yang berguna bagi orang banyak, dimana pun berada, setan iblis atau binatang buas sekalipun pasti akan takut dan menyingkir. Hidupnya ini akan memperoleh ketentraman, mendapat rejeki yang layak, beroleh pengampunan dan karunia Tuhan, maka insan manusia di dunia dianjurkan pula untuk selalu ibadat mencari keselamatan dan kebahagiaan.
ANJURAN
HONG KAUW LIU CIN JIN
Demikian
pula dianjurkan oleh Hong Kauw Liu Cin Jin yang mulia supaya umat manusia lebih
banyak mewakafkan kitab suci Giok Lek sebanyak mungkin supaya dibaca dan diketahui
oleh umat manusia di dunia yang penuh liku liku kehidupan yang merana ini. Digambarkan
oleh beliau bahwa kitab suci "GIOK LEK" tercatat di atas kayangan
mas dengan ditaburi intan permata seperti rajanya buku besi di dalam akhirat.
Anjuran
ini khusus ditujukan kepada suami istri yang belum memperoleh keturunan, atau
orang tua yang mohon supaya anak cucunya kelak tetap hidup mulia. ada pula yang
minta supaya keluarganay tetap sehat dan selamat serta panjang umur. Demikian
pula para petani yang memohon hasil kerjanya di sawah ladannya tetap panen,
hendaklah menghadap kepada malaikat dapur. sampaikan doa dan permintaan yang
dikehendaki serta berjanji akan mencetak buku Giok Lek ini sebanyak kemampuan
untuk diwakafkan kepada orang banyak.
Sementara
untuk memperoleh pengampunan dosa. malaikat dapur akan mencatat perjalanan hidup
manusia dan dilaporkan kepada 10 raja Giam Kun, maka itu manfaatkan kesempatan
yang sudah dijelaskan di bagian atas. kapan saja Giam KUn turun ke dunia, saat
itulah kesempatan paling baik kita untuk langsung memohon dan memperoleh pengampunan
dari beliau.
Umpama usaha ini belum berhasil menghimpas segala dosa-dosa kesalahan
kita, bolehlah kita menghadap dan mohon pertolongan Te Cong Ong Phou Sat ( Bodhisattva
Ksitigrabha ) untuk memberikan keringanan hukuman, bila kelak harus menjalani
hukuman yang berlarut-larut di neraka. Maka mulai sekarang kita harus benar-benar
bertobat, sadar untuk tidak melakukan kesalahan apalagi kejahatan, meski hanay
berdusta kepada kawan sekalipun, akibatnya tetap akan fatal untuk diri kita
sendiri.
Maka
dengar dan perhatikanlah apa yang diucapkan oleh Bun Ciang Te Kun ini. "
atas perintah Tuhan Yang Maha Kuasa, tiap bulan pada hitungan hari In Bauw,
saya harus pergi ke neraka memeriksa dan menetapkan hukuman bagi manusia yang
berbuat jahat dan dosa di dunia. Padahal buku-buku catatan dosa manusia yang
ada di neraka bertumpuk-tumpuk bagai gunung, ini membuktikan bahwa manusia yang
berdosa di dunia tak tehitung banyaknya.
Terutama
orang yang merebut istri orang atau memperkosa anak kecil, demikian pula orang
yang menganjurkan orang lain melakukan kejahatan.Orang yang merusak rumah tangga
orang lain, hukumannya adalah siksa yang amat berat di berbagai neraka selama
500 tahun, kemudian dilahirkan menjadi kuda atau unta, setelah mati harus menjalani
hukuman selama 500 tahun lagi baru kemudian dilahirkan kembali menjadi manusia,
tapi menjadi manusia hina, timpang atau cacat badan yang lain. Bagi yang berzinah
dengan isteri orang atau janda, akan memperoleh hukuman 800 tahun menjalani
siksa derita di neraka, kemudian dilahirkan menjadi kambing atau babi yang kemudian
dipotong oleh manusia, arwahnya akan dikembalikan ke neraka, 800 tahun kemudian
baru dilahirkan kembali menjadi manusia sebagai orang buta atau gagu, menjadi
orang yang tidak genap inderanya.
Bagi
yang muda berzinah dengan yang lebih tua, melanggar adat perkawinan yang berlaku,
hukumannya adalah siksa di setiap neraka selaam 500 tahun, kemudian dilahirkan
kembali menjadi ular atau tikus atau binatang kecil lainnya, 500 tahun kemudian
baru dilahirkan pula menjadi manusia, tapi ada yang mati dalam kandungan, mati
karena sakit dan yang pasti tidak akan berumur panjang.
Bagi
pengarang atau penerbit buku yang menceritakan perkara mesum, tentang hubungan
laki-laki dan perempuan serta jorok, merusak mental dan moral serta membuat
bejat akhlak manusia, kalau mati kelak arwahnya dijebloskan ke neraka yang paling
berat hukumannya. Hukuman itu masih terus berkepanjangan sampai buku yang diterbitkannya
terjual habis dan terbukti buku itu telah disalah gunakan oleh pembelinya, sejauh
petugas yang memerikasa perkara ini belum menyelesaikan laporannya, siksa hukuman
yang dijalaninya akan terus berlangsung sampai entah berapa lama, karena pembeli
buku dan pembacanya juga ikut berdosa karenanya, setelah pembeli dan para pembaca
buku itu sudah tehukum semuanya baru hukuman bagi penerbit buku jorok ini difonis,
padahal selama itu ia sudah menjalani hukuman yang teramat berat di pengempangan
darah yang najis dalam api neraka.
No comments:
Post a Comment