Social Icons

Tuesday, July 5, 2016

SUTRA GIOK LEK

SUTRA GIOK LEK 
 

Mengisahkan Tentang arwah - arwah manusia berdosa yang menjalani siksa derita di Akhirat sesuai dengan perbuatan semasa hidupnya di dunia
 

1. Mengapa ada GIOK LEK

Tanggal 30 bulan 7 penanggalan Imlek adalah hari ulang tahun Te Cong Ong Phou Sat ( Bodhisattva Ksitigarbha ), maka 10 raja neraka beserta para malaikat dan pembantu-pembantunya berbondong-bondong datang memberi salam dan menyampaikan sembah kepada penguasa tertinggi di akhirat ini. Dengan suaranya yang lantang merdu penuh kasih sayang Bodhisattva Ksitigarbha berkata : 


"Aku bercita-cita dengan kasih sayang berusaha menolong dan membebaskan manusia yang hidup di dunia fana berbuat kedosaan, tapi kenyataan manusia di dunia fana banyak yang berbuat kejahatan dibanding mereka yang berbuat kebajikan. begitulah gilir bergilir pulang pergi, sejauh hal ini masih terus berputar, pasti takkan ada akhirnya. Coba kalian pikirkan adakah cara yang baik supaya manusia sadar adanya hukum sebab dan akibat. supaya mereka tahu bertobat dan menyesali dosa-dosa yang pernah mereka lakukan, selanjutnya cenderung lebih banyak melakukan kebajikan, hal ini perlu ditingkatkan demi tercapainya harapan itu."


Serentak 10 raja neraka meng-iakan sambil merangkap tangan dengan sikap anjali, bersama - sama mereka menjawab, " Bahwa banyak kejahatan dilakukan manusia di dunia dari pada kebajikan, menurut hemat kami lantaran manusia banyak yang tidak tahu adanya hukum sebab dan akibat. mereka berpendapat kalau orang sudah mati ya habis dan tuntas kewajibannya. Yang berbuat bajik takkan masuk sorga, demikian pula yang berbuat jahat takkan dijebloskan ke neraka, apalagi mereka ragu, apa benar adanya akhirat itu. 

Maka dikala hidup di dunia, mereka bebas melakukan apa yang mereka senang lakukan , sewenang-wenang, yang egois hanya mementingkan diri sendiri. malah tidak jarang mengorbankan jiwa orang lain demi memupuk harta dan benda, jelas perbuatannya ini hanya demi memupuk kepuasan pribadi. Nah, untuk meningkatkan kewspadaan dan pengertian manusia, merubah sifat jahat dan kebiasaan buruk mereka, supaya mereka sadar dan mengerti makna hukum sebab dan akibat yang sesungguhnya, cara yang paling baik adalah memilih beberapa manusia yang berbudi luhur, bajik dan arif membimbing dan mengajaknya mengadakan peninjauan secara menyeluruh ke setiap tingkat neraka, lalu menghidupkan mereka kembali ke dunia.


Dengan anjuran supaya mereka membuat catatan jelas dan rinci tentang hukuman dari akibat yang mereka lakukan semasa hidupnya di dunia, catatan itu boleh dikumpulkan menjadi sejilid buku khusus dan disebarluaskan untuk khalayak ramai.


Disamping menugaskan mereka untuk menjadi juru penerangan supaya menyadarkan dan membuat manusia menyesali segala perbuatan jahat dan kesalahannya, serta meningkatkan laku bajik mereka. Kecuali itu yang lebih penting untuk keperluan ini harus dibuatkan tata tertib yang diberlakukan secara ketat, bagi yang menyadari kesalahan dan mau insaf, selamanya takkan melanggar lagi, malah banyak melakukan kebajikan, harus diberikan pengampunan, yaitu diberi keringanan hukuman. Jikalau mau berbuat baik dalam segala hal, dan mau menyebarluaskan kebenaran adanya hukum sebab dan akibat, bukan saja membebaskan dirinya dari segala hukuman dosa dan kesalahannya, malah memperoleh imbalan panjang umur dan banyak rezeki.


Demikian juga bagi orang - orang yang sudah banyak beramal, selama hidup senang menolong anak yatim piatu dan meringankan penderitaan orang lain, tidak meributkan untung rugi dan semuanya rela berkorban sendiri, apalagi tidak pernah melanggar pantangan dan melakukan kesalahan, sepantasnya dia memperoleh perlindungan dari para dewa dan malaikat, biarlah mereka hidup senang, makmur dan damai, tiada mara bahaya yang bisa melanggar mereka."


Setelah mendengarkan penjelasan panjang lebar ini, Bodhisattva Ksitigarbha manggu - manggut, katanya, " Bagus sekali, baiklah, lakukan saja sesuai pendapat kalian itu."


Tahun itu juga pada tanggal 3 bulan 8, 10 (sepuluh) raja neraka mengadakan pertemuan, hasilnya dicapai persetujuan tata tertib secara menyeluruh, lalu dilaporkan kepada Giok Hong Siang te.

Sehabis membaca laporan itu Giok Hong Siangte berkata, " bagus, bagus sekali. 

Namun selanjutnya kumohon kalian memperhatikan, kalau ada seseorang mulanya memang berbuat salah dan punya dosa, tapi belakangan ia insaf dan bertekad menjadi orang baik, serta menyesali segala kesalahannya, selama hidup tidak melanggarnya pula, harus diberikan dua keringanan hukuman. 

Kalau ada orang yang lebih baik, beritikad melakukan kebajikan dalam segala hal ia banyak melakukan kebaikan, menolong sesamanya sebagai kesenangannya, imbalannya kelak jatuh pada anak cucunya yang akan diberikan kemakmuran dan kejayaan, turun temurun banyak rezeki dan panjang umur, setelah meninggal arwahnya harus dinaikkan ke sorga, atau dititiskan hidup kembali ke dunia dalam keluarga berpangkat malah dapat juga menolong keluarganya yang sedang menjalani hukumannya di akhirat. 

Dalam hal inilah perlu ditekankan, berilah kesempatan pada mereka untuk menikmati kebahagiaan sejati, anak cucu pun ikut merasakannya. cara ini supaya mereka lebih meluruskan jalan tercapainya pengertian mendasar bagi manusia supaya mereka lebih banyak melakuakn kebaikan.


Kuharap berdasarkan laporan ini dan anjuranku tadi, kalian bisa lebih menyempurnakan setiap bait catatan disini, perintahkan kepada Seng Hong, Tho-te dan seluruh bawahan mereka entah malaikat atau setan yang bertugas di bidang ini untuk melaksanakan tata tertib dan petunjukku tadi. Ingat harus dilaksanakan secara tertib dan hati - hati."


Setelah memperoleh petunujk langsung dari Giok Hong Siangte, 10 raja neraka kembali ke Akhirat dan melaksanakan petunuj dan petuah Giok Hong Siang te, secar aktif mereka menggalakkan anjuran untuk banyak berbuat kebaikan dan pantang melakuakn kejahatan, sedapat mungkin menyadarkan dan memberitahu kepada manusia kebenaran adanya hukum sebab dan akibat, 

Kenyataan adanya siksa derita di Akhirat bagi arwah yang melakukan kejahatan di dunia fana, hal ini terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran manusia, supaya betul-betul membuang keinginan berbuat jahat, tapi senang berbuat bajik, untuk mengejar pengampunan bagi arwah mereka setelah meninggal nanti.

Itulah sumber utama timbulnya penerbitan Kitab Suci / Sutra GIOK LEK.


2. Asal Mula Timbulnya GIOK LEK 

Inilah kisah nyata seorang pertapa bernama Tham Ling, seorang yang benar-benar sudah mencapai taraf tinggi dari ajaran yang dianutnya.

Waktu itu pada hari Cong-yang di bulan sembilan tahun Ik Ngo di jaman Thay Ping. Seorang diri Tham Ling bertamasya di puncak sebuah gunung, tiba - tiba ia menemukan sebuah batu yang bentuknya aneh, mirip pilar tapi bukan pilar. Diatas batu mirip pilar ini terukir 56 (lima puluh enam) huruf-huruf yang maknanya menganjurkan manusia untuk berbuat bajik. 


Tengah ia keheranan dan kaget, mendadak dilihatnya pula di arah depan sebelah kanan muncul istana yang megah semarak dengan warna merah emas gemerlapan, pintu besarnya berwarna merah marong, tertutup rapat, sementara pilar diatas pintu besar itu berukir 4 (empat) huruf "Jup-seng-jip-si" ( keluar hidup masuk mati ). Pelan-pelan Tham Ling menghampiri, saat ia longok-longok di depan istana, pintu gerbangnya terbuka sedikit, dari balik pintu beranjak keluar seorang laki-laki berbaju hijau, sikapnya agung suci mirip dewa, dengan gerkaan tangan ia mempersilahkan Tham Ling menuju ke sebelah kiri menuju pintu kecil di samping sana, kini mereka berada di pinggir dalam sebuah ruangan besar yang terang benderang. 


Di kursi singgasana di tengah atas sana, duduk satu dewa langit, si baju hijau segera berbisik di pinggir telinganya, "Hari ini adalah ulang tahun Hong-to Tayte, Beliau itulah yang duduk di singgasana."


Tham LIng manggut-manggut, sikap hormatnya timbul dalam sanubari diam-diam ia sembunyi di pojokan yang agak gelap terlindung Gordyn. pada saat itulah dilihatnya 10 raja neraka dengan berpakaian lengkap kebesarannya beriringan memasuki ruang besar, satu persatu mereka menyampaikan sembah sujud dan mengucap selamat semoga panjang umur, lalu berdiri dua jajar di samping menunggu petunjuk.


Terdengar Hong-to Tayte berkata kepada mereka. "Te Cong Ong Phou Sat (Bodhisattva Ksitigarbha) memberikan belas kasihnya, berupaya untuk memberikan pengampunan dan menolong manusia untuk memperoleh tuntunan ke jalan benar, maka seluruh arwah-arwah yang tersiksa di neraka, meski mereka pernah melakukan dosa, asal mau bertobat dan menyesali perbuatannya, boleh diberi keringanan hukumannya. 

 Apalagi Te Cong Ong Phou Sat (Bodhisattva Ksitigarbha) sudah menyampaikan laporannya kepada Giok Hong Siang te, tentang ditulis dan disusunnya kitab Giok Lek yang mana isinya menjelaskan segala kenyataan yang ada di akhirat, tujuannya supaya manusia yang hidup di dunia dapat membuang kejahatan dan melakukan kebajikan. 


Sebetulnya kitab suci Giok Lek ini sudah lama disusun dan dibukukan, hanya saja selama ini belum diperoleh seorang manusia yang bijak, berbudi luhur yang dapat diberi tugas untuk menyebarluaskan ajaran ini ke mayapada (dunia), hal ini sungguh membuat kita menyesal. kebetulan sekali saat ini hadir satu orang yaitu Tham Ling yang sembunyi di pojok sana, kukira dialah pilihan yang tepat untuk mengemban tugas ini. Kepadanyalah kita serahkan kitab suci Giok Lek supaya disebarluaskan ke dunia fana, agar masyarakat banyak mengerti apa akibat seseorang yang melakukan kejahatan, sebaliknya orang yang berbuat bajik akan mendatangkan kebahagiaan bagi anak cucunya kelak, semoga dengan penjelasan yang mendasar dari kitab ini, dapat menyadarkan manusia untuk merubah sifat buruk dan kesalahannya. "


Pada saat itulah mendadak keadaan menjadi terang benderang oleh cahaya warna-warni,perlahan-lahan tampak Kuan Se Im Phou Sat (Bodhisattva Avalokitesvara) turun dari angkasa. Bergegas Hong to Tayte memimpin 10 raja neraka menyambut di depan istana. semua membungkuk sambil menundukkan kepala, pertanda menyambut sepenuh hati.


Kuan Se Im phou Sat (Bodhisattva Avalokitesvara) menampakkan tubuh keemasannya dengan suaranya yang lembut tapi berwibawa berkata, " Firman, atas perintah Giok-Hong Siangte, atas usul dan anjuran Te Cong Ong Phou Sat (Bodhisattva Ksitigarbha), harus diupayakan supaya Giok Lek disebarluaskan kepada manusia di dunia. 

Biarlah orang-orang yang melakukan kejahatan insaf dan bertobat, selanjutnya tidak akan melakukan kejahatan pula, dengan catatan mereka boleh menebus dosa kesalahan yang pernah dilakukan sesuai dengan ajaran yang berbunyi : "Pang he to to, Lip te seng hud", maksud tujuannya memang mencapai puncak kebajikan. KItab suci ini boleh diserahkan kepada Tham Ling untuk dibawa ke dunia, secara jelas dan rinci harus diajarkan kepada manusia, supaya masyarakat luas mengetahui betapa banyak ragam kejahatan yang dilakukan di dunia, betapa banyak pula macam siksa hukuman tersedia di akhirat, timbal dan balik hanya masalah cepat atau lambat, bencana atau bahagia, bajik atau jahat hanya berputar dalam lingkaran yang akhirnya menjadi satu dan tidak mungkin kosong."


Habis menyampaikan firman Giok Hong Siangte, dengan wajahnya yang bersih dan welas asih, dengan tangan tetap memegang dahan ohon serta menebarkan air suci, perlahan-lahan naik ke angkasa dan lenyap di balik mega.


10 raja neraka juga lantas mohon diri kepada Hong to Tayte untuk kembli ke istananya masing masing di akhirat.

Sementara Tham Ling juga sedang menerima sejilid kitab Giok Lek yang diberikan oleh laki-laki baju hijau, sambil menjunjung tinggi Giok Lek di atas kepala Tham Ling berlutut ke arah Hong to Tay te serta bersumpah bahwa selama hayatnya dia akan menunaikan tugas suci ini. Dengan diantar laki-laki baju hijau bergegas ia keluar dari istana, setiba ia didalam hutan di mana tadi ia menemukan batu berukir itu, batu pilar yang aneh itu sudah tidak kelihatan. 

Waktu ia menoleh, istana megah yang benderang itu pun lenyap tak karuan parannya, yang tampak hanyalah puncak gunung yang dibungkus mega.

Bergegaslah Tham Ling turun gunung dan langsung lari pulang, sejak hari itu ia bertekad untuk mendharma baktikan dirinya dalam jalan suci, menunaikan tugas mulia yang diterimanya dari para dewa, menyebarluaskan kitab Giok Lek dengan segala daya dan kekuatannya, ia yakin makna murni dari kebajikan kitab ini akan dapat diresapi oleh manusia umumnya, itulah tugas berat yang menjadi tanggung jawabnya, semoga ia tidak mengecewakan harapan para dewata yang mau memberikan pengampunan kepada manusia. Dari sinilah asal mula kitab suci Giok Lek.
 


3. Makna Kitab Suci / Sutra Giok Lek  
 
memperkenalkan sidang - sidang hukum yang berlaku di 10 (sepuluh) Istana Raja Giam - Kun ( Raja Neraka )


  1. Raja Giam Kun Pertama ( CIN KHONG ONG ) Istana raja neraka pertama.
  2. Raja Giam Kun Kedua ( COH KANG ONG ) Istana raja neraka kedua.
  3. Raja Giam Kun Ketiga ( SONG TE ONG ) Istana raja neraka ketiga.
  4. Raja Giam Kun keempat ( GO KOAN ONG ) Istana raja neraka keempat.
  5. Raja Giam Kun kelima ( SOM LO ONG ) Istana raja neraka kelima.
  6. Raja Giam Kun keenam ( POK SHIA ONG ) Istana raja neraka keenam.
  7. Raja Giam Kun ketujuh ( THAI SAN ONG ) Istana raja neraka ketujuh.
  8. Raja Giam Kun kedelapan ( TOU CI ONG ) Istana raja neraka kedelapan.
  9. Raja Giam Kun kesembilan ( PENG TENG ONG ) Istana raja neraka kesembilan.
  10. Raja Giam Kun kesepuluh ( COAN LUN ONG ) Istana raja neraka kesepuluh.

 

4. Kisah Neraka PouLok

Tersebutlah Yang Mulia Bun Ciang Te Kun yang berkuasa disalah satu neraka yang disebut Puo Lok. Tugas utama Bun Ciang Te Kun adalah mengadili dan menyiksa manusia yang berzinah atau mereka yang suka berbuat mesum. Di neraka Pou Lok ini arwahnya akan disiksa selama 1500 tahun. Di neraka ini didirikan sebuah corong tembaga yang tinggi, sementara di bagian bawahnya dipasangi puputan api yang menyala, demikian juga bagian dalam corong tembaga itu bara juga berkobar, para pesakitan dipaksa untuk naik keatas corong hingga badannya terbakar hangus. 

Begitu jatuh di tanah malaikat yang bertugas disini akan mengebutnya dengan pusaka yang dibawanya, arwah itu akan pulih segar bugar kembali. Mulai dari awal hukuman ini baru akan berhenti setelah masa hukumannya di neraka Pou Lok ini sudah habis.
 
Demikian juga manusia di dunia yang mencetak buku dan mengarang cerita tentang hubungan laki-laki dan perempuan, merusak akhlak dan moral muda mudi, setelah mati arwahnya akan diseret ke dalam Bu Kan Giok. Di neraka ini sudah tersedia sebuah lumpang besi yang besar, terlebih dahulu badannya dibaringkan di atas meja batu, diiris kecil lalu digodok disebuah kuali besar, dagingnya yang sudah matang dimasukkan ke dalam lumpang lallu ditumbuk sampai lumat. Dari neraka Bu Kan Giok ini masih harus disiksa juga di neraka Pou Lok hingga habis masa hukumannya.


5. Anjuran Para Orang Suci tentang Giok Lek ini

ANJURAN PUT BE TO JIN


Put Be Tojin adalah seorang iman yang dimuliakan, namanya pun dikramatkan. suatu hari beliau bercerita : " Saya ini seorang miskin, pada bulan 6 tahun Bouw-sin saya menempuh perjalanan ke sebuah negeri yang terletak di wilayah Su-coan, setiba di suatu tempat yang dinamakan Seng-tou-siang-li-koan, di tengah jalan saya bertemu guruku, beliau adalah Tam Ji. Beliau menjelaskan secara rinci tentang perbedaan antara dunia fana dengan perjalanan arwah halus menuju ke neraka dan akhirat. Di dunia fana , lelaki atau perempuan, tua muda besar kecil kalau melanggar hukum negara masih bisa minta ampun dan minta keringanan hukuman, malah ada pula pesakitan yang mestinay dihukum berat melarikan diri dan bebas dari siksa derita di dalam sel malah mungkin lolos dari hukuman mati. 


Berbeda dengan di akhirat, di sini tiada hukuman apapun, berat maupun ringan boleh minta keringanan apalagi beroleh pengampunan, dan jangan harap bisa meloloskan diri dari tanggung jawab hukuman yang semestinya ia jalani. hukuman disini bisa diperingan kalau pesakitan yang bersangkutan sudah menjalani hukuman dan menunjukkan sifat baiknya serta benar-benar bertobat dan kapok, karena itulah perlu diberikan penerangan kepada umat manusia di dunia ini, supaya selama hidupnya selalu berbuat kebajikan, beramal dan saleh, lebih penting lagi tidak lupa bertaqwa kepada Tuhan. 


Untuk menyadarkan umat manusia dari segala kelaliman dan kemunaikan itulah, hari ini aku menenuimu dan kuberikan sejilid kitab suci Giok-Lek, cobalah sebarluaskan kitab suci ini untuk umat manusia agar mereka bisa mawas diri dan selanjutnya tidak melakuakn kesalahan dan kejahatan. Setelah memberikan pesan dan menyerahkan kitab suci Giok lek, beliau terbang keangkasa dan lenyap di balik mega. Sambil berlutut saya menerima kitab suci dan tugas mulia dari guru, sayang aku ini Put Be Tojin yang miskin lagi melarat, mana mungkin mencetak dan memperbanyak kitab suci ini untuk umat manusia, terpaksa lewat penerangan dan khotbah-khotbah kuberikan penernagan dan tuntunan kepada umat manusia sesuai petunjuk yang ada dari buku Giok Lek itu. 

Kutambahkan pula anjuran supaya setiap insan manusia di dunia ini selalu memanfattkan kesempatan yang tepat bilaman para Sin-bing, Konco dan Hudco turun ke dunia, hendaklah kamu bersumpah dan bertobat untuk tidak lagi melakukan kedosaan, dan berjanji akan banyak berbuat amal, lebih baik lagi kalau mencetak kitab suci Giok Lek serta menyebarkan seluas luasnya, lebih banyak lebih baik, karena lebih banyak pula umat manusia akan beroleh kesadarannya. 

ANJURAN LIE COU SU YA


Tersebutlah LIE COU SU YA yang menganjurkan manusia dalam menempuh perjalanan hidupnya supaya enteng langkah dan ringan tangan, maksudnya suka membantu manusia mengentengkan dosa dan pantang berbuat kejahatan, niscaya Tuhan akan memberikan pengampunan dan mengentengkan dosa-dosa kita. Untuk mana lebih ditekankan untuk banyak berbuat amal mencetak Buku-buku kitab suci untuk diwakafkan kepada khalayak ramai yang memerlukan.
 
Sebab perlu diketahui, siang maupun malam para malaikat yang bertugas selalu meronda atau memeriksa tata kehidupan manusia di dunia, baik buruk peri laku manusia dicatat dan dilaporkan secara rinci. Bagi mereka yang selalu sujud dan banyak berbuat kebajikan, bila suatu ketika ketimpa malang, pasti akan beroleh pertolongan dan akhirnya pasti akan selamat dan sentosa. 

Pokoknya dalam setiap usaha dan menapak dalam perjuangan hidup ini. bagi mereka yang saleh dan banyak melakukan kebajikan yang berguna bagi orang banyak, dimana pun berada, setan iblis atau binatang buas sekalipun pasti akan takut dan menyingkir. Hidupnya ini akan memperoleh ketentraman, mendapat rejeki yang layak, beroleh pengampunan dan karunia Tuhan, maka insan manusia di dunia dianjurkan pula untuk selalu ibadat mencari keselamatan dan kebahagiaan.

ANJURAN HONG KAUW LIU CIN JIN


Demikian pula dianjurkan oleh Hong Kauw Liu Cin Jin yang mulia supaya umat manusia lebih banyak mewakafkan kitab suci Giok Lek sebanyak mungkin supaya dibaca dan diketahui oleh umat manusia di dunia yang penuh liku liku kehidupan yang merana ini. Digambarkan oleh beliau bahwa kitab suci "GIOK LEK" tercatat di atas kayangan mas dengan ditaburi intan permata seperti rajanya buku besi di dalam akhirat.


Anjuran ini khusus ditujukan kepada suami istri yang belum memperoleh keturunan, atau orang tua yang mohon supaya anak cucunya kelak tetap hidup mulia. ada pula yang minta supaya keluarganay tetap sehat dan selamat serta panjang umur. Demikian pula para petani yang memohon hasil kerjanya di sawah ladannya tetap panen, hendaklah menghadap kepada malaikat dapur. sampaikan doa dan permintaan yang dikehendaki serta berjanji akan mencetak buku Giok Lek ini sebanyak kemampuan untuk diwakafkan kepada orang banyak.


Sementara untuk memperoleh pengampunan dosa. malaikat dapur akan mencatat perjalanan hidup manusia dan dilaporkan kepada 10 raja Giam Kun, maka itu manfaatkan kesempatan yang sudah dijelaskan di bagian atas. kapan saja Giam KUn turun ke dunia, saat itulah kesempatan paling baik kita untuk langsung memohon dan memperoleh pengampunan dari beliau. 

Umpama usaha ini belum berhasil menghimpas segala dosa-dosa kesalahan kita, bolehlah kita menghadap dan mohon pertolongan Te Cong Ong Phou Sat ( Bodhisattva Ksitigrabha ) untuk memberikan keringanan hukuman, bila kelak harus menjalani hukuman yang berlarut-larut di neraka. Maka mulai sekarang kita harus benar-benar bertobat, sadar untuk tidak melakukan kesalahan apalagi kejahatan, meski hanay berdusta kepada kawan sekalipun, akibatnya tetap akan fatal untuk diri kita sendiri.


Maka dengar dan perhatikanlah apa yang diucapkan oleh Bun Ciang Te Kun ini. " atas perintah Tuhan Yang Maha Kuasa, tiap bulan pada hitungan hari In Bauw, saya harus pergi ke neraka memeriksa dan menetapkan hukuman bagi manusia yang berbuat jahat dan dosa di dunia. Padahal buku-buku catatan dosa manusia yang ada di neraka bertumpuk-tumpuk bagai gunung, ini membuktikan bahwa manusia yang berdosa di dunia tak tehitung banyaknya.


Terutama orang yang merebut istri orang atau memperkosa anak kecil, demikian pula orang yang menganjurkan orang lain melakukan kejahatan.Orang yang merusak rumah tangga orang lain, hukumannya adalah siksa yang amat berat di berbagai neraka selama 500 tahun, kemudian dilahirkan menjadi kuda atau unta, setelah mati harus menjalani hukuman selama 500 tahun lagi baru kemudian dilahirkan kembali menjadi manusia, tapi menjadi manusia hina, timpang atau cacat badan yang lain. Bagi yang berzinah dengan isteri orang atau janda, akan memperoleh hukuman 800 tahun menjalani siksa derita di neraka, kemudian dilahirkan menjadi kambing atau babi yang kemudian dipotong oleh manusia, arwahnya akan dikembalikan ke neraka, 800 tahun kemudian baru dilahirkan kembali menjadi manusia sebagai orang buta atau gagu, menjadi orang yang tidak genap inderanya.


Bagi yang muda berzinah dengan yang lebih tua, melanggar adat perkawinan yang berlaku, hukumannya adalah siksa di setiap neraka selaam 500 tahun, kemudian dilahirkan kembali menjadi ular atau tikus atau binatang kecil lainnya, 500 tahun kemudian baru dilahirkan pula menjadi manusia, tapi ada yang mati dalam kandungan, mati karena sakit dan yang pasti tidak akan berumur panjang.


Bagi pengarang atau penerbit buku yang menceritakan perkara mesum, tentang hubungan laki-laki dan perempuan serta jorok, merusak mental dan moral serta membuat bejat akhlak manusia, kalau mati kelak arwahnya dijebloskan ke neraka yang paling berat hukumannya. Hukuman itu masih terus berkepanjangan sampai buku yang diterbitkannya terjual habis dan terbukti buku itu telah disalah gunakan oleh pembelinya, sejauh petugas yang memerikasa perkara ini belum menyelesaikan laporannya, siksa hukuman yang dijalaninya akan terus berlangsung sampai entah berapa lama, karena pembeli buku dan pembacanya juga ikut berdosa karenanya, setelah pembeli dan para pembaca buku itu sudah tehukum semuanya baru hukuman bagi penerbit buku jorok ini difonis, padahal selama itu ia sudah menjalani hukuman yang teramat berat di pengempangan darah yang najis dalam api neraka.




 

No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates